Naruto Uzumaki Pointing Finger

Selasa, 23 April 2013

FOTO ESAY : TEMPAT BERSEJARAH DI KOTA BENGKULU



Rumah kediaman Bung Karno merupakan salah satu tempat pengasingan Soekarno berada di Kota Bengkulu. Selama pengasingannya di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah yang awalnya adalah tempat tinggal orang Cina yang bernama Tan Eng Cian. Tan Eng Cian adalah pengusaha yang menyuplai bahan pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda. Soekarno menempati rumah tersebut dari tahun 1938 hingga tahun 1942. Rumah ini berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Malborough.


Tugu Thomass Parr terletak di sebelah tenggara dan berjarak 170 m dari Benteng Marlborough. Monumen ini dibangun untuk mengenang Thomas Parr, seorang Residen Bengkulu dari Inggris yang tewas ditikam dan kemudian dipenggal kepalanya oleh penduduk setempat pada tahun 1807 ketika ia tengah beristirahat di rumahnya. Thomas Parr diduga dibunuh oleh orang-orang Bugis yang bekerja sebagai anggota keamanan perusahaan dagang Inggris (East India Company).




Fort Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.




Komplek Makam Inggris ini terletak di Jl. Veteran Kelurahan Jitra. Pemakaman orang Inggris di Kelurahan Jitra yang bernama The Christian Cemetery ini merupakan kuburan Inggris terbesar di Asia Tenggara. Banyak tokoh ternama Inggris yang pernah berkuasa di Bengkulu itu dimakamkan di situ pada tahun 1775 sampai 1940, di antaranya Mc Douglas, Parker, Hutchinson, Maclean, dan lain-lain. Disebut terbesar karena memang tadinya terdapat sekitar 1.000 nisan berbentuk artistik dan monumental dengan berbagai ukuran yang terhampar di kawasan seluas 4,5 hektare (panjang 300 meter dan lebar 150 meter). Sayangnya, kini jumlah dan luas kawasan tersebut menyusut drastis.




Masjid Jamik ini adalah masjid tertua yang ada di Kota Bengkulu, berdiri dengan kokoh dan megah di tengah jantung kota Bengkulu, bangunan monumental religius ini terjepit di antara pohon rindang berumur ratusan tahun. Sosok Bung Karno tidak dapat dipisahkan daripada keberadaan masjid ini. Selama masa pembuangannya di Bengkulu, Soekarno yang berlatar pendidikan sebagai seorang insinyur bangunan sempat merenovasi sebuah masjid tua yang berada di tengah Kota Bengkulu tepatnya di persimpangan Jl Sudirman dan Jl Suprapto. Namanya Masjid Jamik Bengkulu yang lebih dikenal dengan nama Masjid Bung Karno dan renovasi masjid dilaksanakan pada tahun 1938.